Havidzullah Arfaq

Welcome My World

Havidzullah Arfaq

This Is The Future

Havidzullah Arfaq

Go Read, Go Share !!!

Havidzullah Arfaq

Thanks for visit my blog, go share !!!

Havidzullah Arfaq

Remember Your Roots !!!

Jumat, 25 Oktober 2013

LONG TIME NO SEE

LONG TIME NO SEE (SINGKAWANGMELODIC POP PUNK)


BAND : LONG TIME NO SEE
GENRE : MELODIC POP PUNK
COUNTRY : SINGKAWANG, INDONESIA
OFFICIAL WEBSITE : FACEBOOK
                                      Melodic Pop Punk, yah itulah Aliran yang mereka ambil dari musik mereka, awal band ini berasal dari pertemanan mereka di sekolah, PEDOG, PIGKY, HAVIZ, MOMO, IBNU, menyalurkan hobbi yang kebetulan sama," beat yg meloncat-loncat mengundang hasrat ingin bergoyang hahaha" ucap HAVIZ sang vokal, formasi band ini ditempati HAVIZ pada VOKAL,  PIGKY pada Drum, MOMO pada BASS, PEDOG pada GITAR1 dan  IBNU pada GITAR2 , band ini juga terinfeksi dari band-band lai seperti BILLFOLDMARJINALCLOSEHEAD,LOWDICK dan masih banyak lagi, band ini masih belum punya tujuan pasti, namun mereka masih ingin mengembangkan scene Melodic di kota mereka SINGKAWANG tercinta.
Namun setelah mengalami beberapa kendala karena kesibukan masing-masing personil, band ini sempat vacum untuk beberapa waktu. banyak cerita di balik itu dan kini New Line Up terbaru mereka Haviz : Vocal, Ibnu :Lead guitar, Gusti : Guitars, Yudha : Bass, Brian : Drum.
Mudah-mudahan dengan Line up yang sekarang LTNS bisa lebih leluasa bergerak. Mohon supportnya kawan !

UDINUS PTS Terfavorit Ke-tiga Se- Indonesia

UDINUS PTS Terfavorit Ke-tiga Se- Indonesia 
SEMARANG- Prestasi membanggakan kini ditorehkan oleh kampus Udinus Semarang. Melalui pusat data dan analisisa Tempo, kampus yang beralamat di jalan Imam Bonjol dan Nakula ini dikukuhkan sebagai kampus terfavorit dengan menempati urutan ke tiga setelah Trisakti dan Gunadarma. Dengan adanya prestasi ini memberikan solusi bagi para siswa yang lulus sekolah menengah atas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi. Persaingan yang ketat antar perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri menjadikan Udinus sebagai alternatif  pilihan utama. Oleh karenanya kampus ini terus berbenah dalam melakukan proses belajar  untuk menghasilkan mutu pendidikan yang unggul.   Rektor Udinus , Dr Edi Noersasongko,MKom mengatakan pihaknya sangat bangga atas torehan prestasi yang diraihnya. Komitmen tinggi, kerja cerdas dan keras menjadikan Udinus menjadi seperti sekarang ini. “Ini harus disyukuri karena ini adalah proses yang tidak mudah. Diperlukan energi yang besar dengan cerdas dan keras sehingga kampus ini menjadi pilihan utama bagi siswa untuk menimba ilmu,” ujar Edi.
Lebih lanjut Edi menyampaikan, meski diakui bahwa PTN saat ini masih diminati, tetapi  kehadiran PTS yang berkualitas bisa menambah alternatif pilihan, dan Udinus memberikan solusinya. “Kami sangat menyadari masyarakat memiliki preferensi dan persepsi tersendiri dalam menilai kredibilitas suatu perguruan tinggi. Namun demikian, sebagai institusi yang sangat konsen dalam mencetak generasi penerus merasa berkewajiban untuk memberikan yang terbaik, dalam proses pendidikan tinggi,” tandasnya.
Tahun ini Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) melakukan survei pemeringkatan perguruan tinggi negeri dan swasta menurut pandangan calon mahasiswa dan orang tuanya. Hasil pemeringkatan tersebut menjadi salah satu bukti bahwa persepsi terhadap kualitas perguruan tinggi di dasarkan pada pengalaman dan pengetahuan mereka.  Survei perguruan tinggi ini mencakup beberapa hal, antara lain tingkat awareness masyarakat terhadap perguruan tinggi, persepsi perguruan tinggi terbaik secara nasional, serta berdasarkan tiap wilayah dan menurut jurusan/ fakultas.
Sementara itu, metode survei dilakukan dalam desain kuantitatif dengan mewawancarai sejumlah responden menggunakan alat bantu kuesioner secara terstruktur. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan quota sampling, yaitu merekrut dan mewawancarai sejumlah responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Wawancara dilakukan secara tatap muka (face to face interview). Responden terbagi menjadi yakni siswa SMA kelas XII dan orang tua di tujuh kota besar, yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Daerah Istimewa Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar.(*)